Oleh: Lucia Peppy Novianti, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Ketika sedang merasa ‘suntuk’ dan penuh emosi negatif (baik karena berbagai pikiran, masalah, adanya berita yang mengagetkan dan membuat shock atau beban pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk) rasanya ingin sesegera mungkin lepas dari berbagai beban tersebut. Namun, rasa suntuk dan emosi negatif tersebut membuat diri kita semakin sulit berpikir bagaimana dapat segera keluar dari kondisi ini. Rasanya pikiran buntu dan tidak dapat digunakan.
Ketegangan biasanya membuat pikiran jadi kacau dan sulit berpikir rasional. Kita pun akan mudah jadi tergesa-gesa karena berbagai kecemasan dan emosi negatif. Dalam kondisi ini, tubuh dapat menjadi cara mengkontrol ketegangan pikir. Mengatur nafas, menjadi alat kontrol paling sederhana dan sebetulnya paling mudah untuk menurunkan berbagai ketegangan pikiran maupun otot-otot tubuh. Namun, sering kali dijumpai beberapa orang yang berpikir “Aku ini buru-buru dan harus segera menyelesaikan tugas, kok malah disuruh ‘berhenti’ beraktivitas! Yang ada masalah lagi nanti. Itu namanya membuang waktu!”. Padahal, dengan meluangkan waktu sangat sebentar, sekitar 5 menit saja, dan Anda mengatur kembali ritme nafas Anda, tubuh Anda akan lebih relaks, aliran darah di tubuh lebih lancar, oksigen ke otak akan lebih baik sehingga proses kerja otak akan lebih lancar, termasuk proses berpikir. Maka, bagaimana bila kita mencoba untuk menggunakan relaksasi setiap kali merasakan ketegangan baik pada pikiran maupun otot?Ada banyak variasi relaksasi yang dapat dilakukan. Tips kali ini akan berfokus pada relaksasi nafas.
Tips relaksasi nafas
- · Cari posisi tubuh yang paling nyaman. Dapat berbaring ataupun duduk bersandar. Posisi bersandar biasanya akan lebih nyaman karena tubuh dapat relaks namun terjaga.
- · Pastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi ‘terbeban’ sesuatu (misalnya tangan bersedekap, tangan menggenggam, kaki bersilang, dst).
- · Mulai lah dengan mengarahkan pikiran kepada nafas yang sedang berlangsung. Rasakan ritme nafas. Rasakan apakah nafas Anda cepat atau lambat. Lalu lanjutkan dengan merasakan udara yang masuk ke hidung dan dihembuskan keluar kembali melalui hidung. Biarkan pikiran mengikuti alur udara keluar masuk hidung. Ikuti ritme nafas Anda ini setidaknya 5 sampai 8 kali aliran nafas.
Like this:
Like Loading...
0 Comments