Oleh: Elisabeth D. Selvita, Ni Kadek Ayu M. Y., Sahrullah
Hai Teman Wiloka! Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan yang baik dan sehat ya..
Seperti yang Teman Wiloka ketahui, sejak Covid-19 merebak pada tahun 2020 di Indonesia telah terjadi banyak perubahan terhadap aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek pendidikan. Kegiatan belajar-mengajar yang sebelumnya diadakan tatap muka, kini berubah menjadi sekolah daring. Beberapa waktu lalu, Tim Wiloka melakukan survei terhadap para orangtua dan kami menemukan bahwa orangtua memiliki peran tambahan, yaitu sebagai guru yang memberikan pendampingan dan edukasi pada anak selama sekolah daring. Apakah Anda merasakan hal yang sama? Tenang, Anda tidak sendirian.
Bertambahnya peran orangtua selama sekolah daring ternyata memberikan beban tersendiri. Orangtua dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam mendampingi anak, khususnya anak sekolah dasar. Temuan kami sejalan dengan hasil penelitian Boca, dkk (2020) bahwa orangtua yang memiliki anak berusia sekolah dasar seakan-akan dituntut untuk lebih banyak mencurahkan usahanya ketika mengasuh anak. Padahal orangtua juga memiliki tanggung jawab lain yang harus dipenuhi. Terlebih jika orangtua menjalani peran ganda, yaitu mengurus pekerjaan kantor dan keluarga.
Tentunya kondisi tersebut memberikan tekanan psikologis yang dapat berdampak pada kesejahteraan pribadi maupun keluarga. Peran ganda selama pandemi Covid-19 ditemukan menyebabkan penurunan pada kepuasan hidup orangtua (Huebener et al., 2021). Hal ini dikarenakan Huebener, dkk (2021) menemukan bukti bahwa perubahan di berbagai aspek kehidupan yang terjadi selama pandemi Covid-19 berdampak pada rendahnya kepuasan hidup orangtua. Oleh sebab itu, salah satu kondisi yang bisa saja menyertai sekolah daring adalah munculnya stres pengasuhan.
Apa sih Stres Pengasuhan itu?
Raphael et al., (2010) mendefinisikan stres pengasuhan sebagai kondisi yang muncul ketika orangtua merasa tuntutan untuk mengasuh anak dan sumber daya yang tersedia tidak seimbang, bahkan melampaui kemampuannya. Stres pengasuhan terjadi karena orangtua mengalami kesulitan untuk menjalankan berbagai aktivitasnya seperti biasa, terlebih pada saat terjadinya pandemi dan sekolah daring (Spinelli et al., 2020). Pemberlakuan sistem pembatasan di kegiatan sekolah, perkantoran, dan ruang publik yang ada di negara kita memang menjadi pengalaman yang sangat menegangkan bagi orangtua yang harus menyeimbangkan kehidupan pribadi, pekerjaan, dan membesarkan anak-anak. Situasi ini menempatkan orangtua pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kesulitan, kendala, serta rentan terpapar stres. Kondisi ini berpotensi mengganggu kesejahteraan orangtua maupun keluarga.
Tips Menjaga Kesejahteraan Orangtua Selama Sekolah Daring
Wiloka memiliki beberapa tips untuk menjaga kesejahteraan keluarga selama pandemi Covid-19 nih untuk Teman Wiloka. Berikut tips-tipsnya:
Luangkan Waktu Untuk Berkomunikasi Bersama Anak
Luangkan waktu dan bangun komunikasi yang baik dengan anak. Orangtua perlu menjadi pendengar yang baik untuk anak dan orangtua diharapkan untuk menyampaikan pendapatnya dengan penuh empati. Tawarkan kepada anak apa yang bisa orangtua bantu untuknya.
Sempatkan Diri Untuk Beristirahat
Beradaptasi dengan materi pelajaran anak tentu tidak mudah bagi orangtua di situasi seperti ini. Ayah dan ibu dapat bergantian dalam membimbing anak yang sedang sekolah daring. Pada jeda waktu ini, ayah atau ibu dapat melakukan aktivitas yang disukai dan mudah dijangkau untuk mengembalikan energi yang telah digunakan. Misalnya, berkebun, membaca buku, nonton film, dan lain-lain.
Bangun Suasana Hangat dan Positif
Pembelajaran daring tentu membuat anak mudah bosan dan jenuh karena anak tidak dapat bertemu temannya dan bermain bersama. Ayah dan Ibu dapat membiarkan anak bercerita apapun yang mereka inginkan dan tunjukkan ketertarikan akan hal tersebut. Selain itu, Ayah dan Ibu dapat memberikan penghargaan positif seperti pujian atau reward yang dapat meningkatkan motivasi belajar yang positif bagi anak.
Mencari Dukungan dari Orang Terdekat
Memiliki dukungan sosial cukup penting bagi ayah atau ibu yang sedang berusaha melewati masa-masa stres. Ayah/ibu dapat saling bercerita satu sama lain dan saling menenangkan. Ayah/ibu juga dapat mencurahkan isi hati dengan orang lain untuk meringankan beban di pikiran dan perasaan Anda.
Nah, demikian tips-tips yang dapat Wiloka rekomendasikan untuk Teman Wiloka. Semoga bermanfaat ya!
Referensi
Boca, D. D., Oggero, N., Profeta, P., & Rossi, M. (2020). Women’s and men’s work, housework and childcare, before and during Covid-19. Review of Economics of the Household, 18(4), 1001-1017. https://doi.org/10.1007/s11150-020-09502-1.
Huebener, M., Waights, S., Spiess, C. K., Siegel, N. A., & Wagner, G. G. (2021). Parental well-being in times of Covid-19 in Germany. Review of Economics of the Household, 19, 91-122. https://doi.org/10.1007/s11150-020-09529-4
Spinelli, M., Lionetti, F., Pastore, M., & Fasolo, M. (2020). Parents’ stress and children’s psychological problems in families facing the Covid-19 outbreak in Italy. Frontiers in Psychology, 11, 1713. doi: https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.01713.
*penulis adalah peserta magang riset Wiloka Workshop
0 Comments