Oleh : Yoga Padma Wanny
 
Pada artikel “Preferensi Musik pada Anak (part 1)” kita sudah membahas mengenai dampak negatif yang konsumsi musik terhadap buah hati. Nah, pada artikel ini Wiloka akan memberikan beberapa yang dapat teman Wiloka andalkan dalam mengontrol prefensi musik buah hati.
  1. Orangtua memegang peranan paling penting terutama pada masa belianya. Berikanlah buah hati asupan musik yang sesuai dengan nilai keluarga dan masyarakat.
  2. Perdengarkanlah musik-musik anak kepadanya terutama pada masa sebelum ia memasuki sekolah dasar. Musik anak biasanya bernada semangat, berlirik ceria dan erat dengan permainan dan gerakan.
  3. Musik intrumental yang mengalir seperti Jazz dan musik klasik, akan sangat menarik bagi buah hati. Selain menarik, musik seperti ini juga dapat menciptakan situasi menenangkan.
  4. Pantaulah apakah guru di sekolah memberikan asupan musik yang tepat dengan usia tumbuh kembangnya. Apabila dirasa kurang tepat, maka ajukanlah musik-musik yang tepat kepada guru.
  5. Saat memasuki usia sekolah dasar, preferensi musiknya mulai menurun. Artinya ia sudah mulai membuat pilihan pada jenis musik yang ingin didengarkan. Nah preferensinya akan bertahan pada musik-musik yang juga disukai oleh pihak yang paling dekat dengannya.
  6. Tetap perhatikan perferensi musik anak remaja.Walaupun preferensi musiknya sudah mulai terbentuk dengan musik yang teman Wiloka perkenalkan, akan tetapi pada tahap mereka sangat mudah dipengaruhi oleh teman sebayanya dan media sosial.
  7. Batasi dan saring apa saja yang dapat mereka tonton dari sebuah video klip.
  8. Berikan perhatian khusus pada lirik musik. Buah hati memang terkadang belum mengerti dengan artinya, namun mereka dapat merasakan emosinya.
Dengan memberikan perhatian kepada preferensi musik si buah hati, maka ia akan terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk musik. Pemberian asupan musik akan memiliki dampak vital terhadap perkembangan sosio-emosi dan kognitifnya apabila sesuai dengan usia. Buah hati teman Wiloka juga dapat terbantu dalam mengembangkan gaya belajar yang seimbang antara visual, auditori dan kinetik. Nah semoga dengan membaca artikel ini, teman Wiloka dapat terbantu dalam mengontrol preferensi musik sang buah hati.
*penulis adalah mahasiswa magang Wiloka Workshop batch 2

0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: