Oleh : Yoga Padma Wanny
Pernahkah teman Wiloka bertanya, kok menonton video di Youtube bisa membuat ketagihan ya? Apalagi kalau video yang ditonton itu bersifat menghibur dan sesuai dengan kesukaan kita. Kalau Youtubernya merupakan idola kita? Wah… Bisa-bisa kita tidak tidur karena menontonnya. Uniknya, pada tahun 1950an sampai dengan awal tahun 2000an, justru bukulah yang menjadi primadona untuk mengisi waktu. Persis dengan zaman sekarang, para penulis mendapatkan popularitas yang tidak kalah dengan Youtuber jaman now. Namun, tampaknya kepopuleran buku sudah mulai meredup di Indonesia. Bahkan, studi internasional yang berjudul “Most Littered Nation in the World” pada 2016 menempatkan Indonesia dalam peringkat ke-60 dari 61 negara dalam minat membaca. 
Para ilmuwan psikologi kognitif mengemukakan bahwa otak manusia memiliki karakteristik unik yang menyebabkan menonton video lebih menyenangkan daripada membaca buku. Pada dasarnya, otak kita merupakan sebuah mesin pengolahan informasi yang sangat canggih. Tugas utama otak adalah mengolah informasi yang tersedia di sekitarnya. Tugas utama ini muncul dalam kebutuhan dasar manusia untuk memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya. Apabila kebutuhan tersebut berhasil dipenuhi akan menimbulkan perasaan puas. Video sendiri menyajikan informasi yang lebih informal dan sederhana dibandingkan buku atau naskah tertulis lainnya. Bentuk informasi ini dirasa lebih dekat dengan kehidupan kita, sehingga lebih rasa puas yang kita dapatkan.
Karakteristik lain otak manusia adalah kecenderungannya mencari jalan yang mudah dan praktis. Nah, umumnya video menyajikan dua sumber informasi, yaitu audio dan visual. Dua sumber informasi ini sangat mudah dan praktis untuk diserap oleh otak kita, karena memberikan informasi dua kali lebih banyak dibandingkan membaca buku. Misalkan saja saat kita menonton video highlight sebuah pertandingan sepak bola, tentunya akan lebih mudah bagi kita untuk melihat langsung proses terciptanya sebuah gol dibandingkan harus membayangkannya saat membaca berita di koran. 
Konten audiovisual seperti video memang menyajikan informasi yang luas. Sementara perlu diakui bahwa buku tetap menjadi penyaji informasi berkualitas tinggi, terutama dalam bidang akademis. Oleh karenanya sumbangsih buku dalam menyajikan informasi tidak dapat dilupakan. Kegiatan membaca adalah sebuah kebiasaan sangat penting dan tetap perlu dipertahankan. Nah pada artikel berikutnya, kita akan membahas bagaimana memanfaatkan karakteristik otak ini dalam membantu kita belajar.
*penulis adalah mahasiswa magang Wiloka Workshop batch 2


0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: