Oleh : Yoga Padma Wanny
Teman-teman Wiloka pastinya pernah menemui orang yang suka belajar dengan mendengarkan musik. Atau jangan-jangan, malah teman Wiloka sendiri nih yang tidak bisa belajar tanpa musik. Gaya belajar sendiri memang merupakan suatu hal yang personal. Artinya sama sekali tidak ada masalah selama teman-teman merasa nyaman dan mampu berkonsentrasi dengan gaya belajar tersebut. Apalagi dengan tersedianya musik di segala platform, maka tidak mengherankan bahwa semakin banyak orang yang mengadaptasi gaya belajar dengan musik. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa ternyata musik malahan bisa menjadi distraksi saat belajar. Tidak jarang kalau atensi kita tersedot oleh musik yang kita dengarkan. Bahkan, orang yang sudah terbiasa belajar menggunakan musik pun mengaku pernah merasa terdistraksi dengan musik. Hmm, kenapa ya?

Kalau teman-teman Wiloka sudah membaca artikel Wiloka yang berjudul “Musik Klasik Membuat kita Lebih Cerdas? Benar Tidak Ya..?”, maka teman-teman akan memahami dampak musik terhadap aspek afeksi kita. Nah pada artikel ini kita akan lebih berfokus mengupas dampak musik terhadap aspek kognitif kita.

Berdasarkan penelitian para ahli mengenai kerja otak dalam mengelola informasi, maka muncul sebuah konsep yang bernama modality effect. Konsep ini menjelaskan bahwa otak kita memiliki jalur-jalur tertentu dalam mengelola informasi dari alat indra yang berbeda. Maksudnya, otak kita secara tersistematis akan membedakan informasi visual dari informasi audio, sentuhan, maupun alat indra lainnya. Para ahli mempercayai bahwa jalur ini tidak dapat saling bercampur satu sama lainnya. Sehingga bagian otak yang diporsikan untuk mengola informasi audio, tidak akan diaktifkan walaupun kita sudah kewalahan untuk memahami materi yang tersaji secara visual. Nah disinilah bagaimana karakteristik unik dari musik mampu membuka pembatas jalur yang ada di dalam otak.

Saat teman-teman Wiloka sedang membaca buku sembari mendengarkan musik, maka secara otomatis otak akan membuka dua jalur pengolahan informasi, yaitu informasi visual dan audio. Artinya, teman-teman bisa mengolah informasi yang didapatkan secara visual dengan menggunakan 2 jalur tersebut. Akan tetapi teman Wiloka perlu memperhatikan bahwa informasi yang didapatkan secara audio juga bisa mengambil porsi jalur visual. Hal ini bisa terjadi saat informasi yang teman Wiloka dengarkan dianggap lebih penting atau menarik dibandingkan informasi yang dibaca. Nah, konsep ini menjelaskan kenapa terkadang kita malahan bisa terdistraksi oleh musik.

Dengan memahami konsep ini, maka kita bisa memodifikasi lingkungan agar mendukung aktifitas belajar kita. Misalkan, teman-teman Wiloka dapat memilih lagu yang menyenangkan, namun juga tidak terlalu menarik perhatian. Atau kita bisa mengecilkan volume musik agar tidak terlalu berisik dan mengganggu. Semoga informasi yang Wiloka sajikan dapat membantu teman-teman memahami diri sendiri, dan membentuk strategi belajar yang cocok serta kondusif.

*Penulis adalah mahasiswa magang Wiloka Workshop batch 2


0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: