Oleh: Retno Hayu Setuti Anindita, S. Psi
Terkadang kita masih suka dibikin bingung dengan bakat dan minat diri sendiri. Sebenarnya apa bakat kita? Seberapa penting sih, mengetahui bakat diri sendiri? Kalau, misalnya, kita enjoy mengerjakan sesuatu dan mudah melakukannya, apakah berarti itu bakat… atau minat?
Bagi sebagian orang, temu bakat itu mudah. Mereka yang jago gambar sejak kecil mudah saja bilang bakatnya menggambar, misalnya. Tapi buat kebanyakan orang? Buat pelajar yang masih suka galau? Ah, boro-boro nemuin bakat! Kecenderungan overthinking remaja jaman now udah bikin kepala penuh dengan berbagai macam keruwetan.
Setiap Orang Itu Unik, Saling Melengkapi
Minat bakat setiap orang dalam keluarga tak harus sama. Barangkali si sulung lebih pendiam, barangkali si bungsu lebih cerewet. Mungkin si kakak lebih tertarik membaca buku-buku fiksi, mungkin si adik lebih suka belajar sains.
Perbedaan bakat dan minat membuat kita seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi. Tanpa J.K. Rowling, kita takkan terhibur dengan kisah Harry Potter. Tanpa peran Lazzaro Spallanzani, kita mungkin butuh waktu lebih lama agar bisa menggunakan mesin USG.
Dalam hal minat dan bakat, bukan soal mana yang lebih unggul. Kita membutuhkan setiap orang dengan bakat seninya dan minat sainsnya. Pertanyaannya, sudahkah kita mengetahui dan mengembangkan bakat dan minat itu?
Sama-Sama Penting, Minat dan Bakat
Eh, tunggu dulu. Apa itu minat bakat? Kita harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan bakat, apa yang dimaksud dengan minat. Baru deh, kita tahu mau ngapain, nih.
Bakat atau talenta dapat dipahami sebagai kemampuan alami, potensi yang dimiliki setiap orang sejak lahir. Seseorang dengan bakat melukis, misalnya, takkan butuh waktu dan usaha belajar melukis sebanyak mereka yang tak punya bakat lukis. Sedangkan minat lebih dipahami sebagai ketertarikan untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.
Perbedaan bakat dan minat juga terletak pada pengaruhnya dalam hidup kita. Jika berminat untuk belajar melukis, sekalipun tanpa bakat, kita mau untuk terus berusaha dan berjuang sekuat tenaga. Entah berapa kuas patah dan kanvas terbuang, kita akan terus berlatih karena punya minat di bidang gambar. Minat memberi kita kekuatan, semangat untuk bangkit lagi setiap kali tersandung rintangan.
Pilihan yang Tepat untuk Masa Depan
Ada banyak cara mengetahui bakat minat yang kita miliki. Diskusi dengan orang tua dan keluarga dapat membantu menggali bakat terpendam kita sejak kecil. Toh, mereka yang paling mengenal kebiasaan kita sehari-hari, kan?
Lagipula, keluarga itu salah satu faktor yang mempengaruhi bakat dan minat. Orang tua yang berkarya di bidang seni biasanya menularkan bakat dan minat seni pada anak. Profesi anak pun biasanya tak terlampau jauh dari bidang keahlian orang tua.
Memang butuh waktu dan proses yang tak singkat untuk menggali dan mengetahui bakat minat kita. Tapi ada kok, cara mengetahui bakat kita, yang terpendam sekalipun. Ikuti saja Tes Minat dan Bakat secara online. Temu bakat dengan cara ini tak hanya efisien dalam hal waktu dan biaya, tapi juga menghindarkan kita dari usaha ekstra yang tak perlu.
Bagi remaja, pelajar dengan masa depan yang masih terbentang, penting sekali untuk mengenali bakat dan minat sedini mungkin. Kita dengan bakat linguistik, misalnya, harus berusaha ekstra keras untuk belajar dan menguasai ilmu-ilmu logika-matematika seperti Statistika atau Akuntansi. Bayangkan kalau harus belajar berkali lipat lebih ngoyo daripada teman-teman seangkatan.
Apalagi kalau harus menjalani suatu pekerjaan tanpa minat, tanpa semangat, sepanjang sisa umur kita. Enggak banget, kan? Makanya, tahu minat bakat diri sendiri itu penting banget, terutama saat menentukan pilihan jurusan kuliah.
Pribadi yang Terus Berkembang
Kuliah dan bekerja adalah fase perjalanan hidup yang tak terhindarkan. Sepanjang perjalanan itu, kita bisa mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin. Lantas bagaimana cara mengembangkan bakat?
Banyak yang bisa kita lakukan, seperti mengikuti kelas seni dan kerajinan. Coba saja dulu, sampai kita menemukan kelas yang cocok. Kalau masih ragu dengan minat bakat diri? Konseling dengan psikolog bisa jadi jalan keluar, terutama jika keluarga tak berhasil membantu mengurai keruwetan dan meredakan kegalauan.
Apapun cara yang ditempuh untuk mengetahui minat bakat diri, sah-sah saja. Yang pasti, jangan berhenti untuk terus tumbuh dan berkembang.
0 Comments