Oleh: Shafana Giffari Arisna

Banyak dari kita yang sudah mengetahui bahwa berolahraga memiliki peran yang penting bagi tubuh. Tak hanya itu, olahraga juga memiliki begitu banyak manfaat yang dapat dirasakan. Akan tetapi, tak jarang kita melupakan aktivitas tersebut dalam keseharian yang dijalani. Bahkan, saat ada waktu luang yang dimiliki, kita kerap merasa malas dan memiliki berbagai alasan untuk tidak melakukan olahraga. Memang, saat kita tidak terbiasa untuk melakukannya, memulai olahraga akan terasa begitu berat. Namun, bagi yang sudah terbiasa dan merasakan manfaat dari berolahraga, akan memiliki keinginan untuk melakukannya lagi dan lagi.

Agar terdorong untuk memulai olahraga, setidaknya kita perlu tahu dan mengingat kembali manfaat yang akan didapat seseorang jika melakukan olahraga. Seperti yang telah kita ketahui, olahraga bermanfaat bagi kesehatan dan membuat tubuh terasa lebih bugar. Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik yang rutin juga dapat menurunkan berat badan dan mengurangi obesitas. Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh Khan et al. (2012), menyatakan bahwa olahraga dapat menurunkan angka kematian, karena dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, ternyata olahraga juga memiliki dampak positif bagi otak dan dapat meningkatkan fungsi kognitif manusia, seperti daya ingat, penyimpanan informasi, dan daya fokus (Berchtold, Castello, & Cotman, 2010). Hal tersebut tentu sangat berguna bagi manusia, mengingat fungsi kognitif begitu berperan penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan orang lain.

Tidak hanya berdampak pada fisik saja, hal yang tidak kalah penting, olahraga juga memiliki dampak bagi kondisi fisiologis dan psikologis. Terdapat berbagai penelitian yang telah membahas pengaruh olahraga atau aktivitas fisik terhadap kondisi fisiologis serta psikologis manusia. Ternyata, kondisi fisiologis dan psikologis yang disebabkan oleh olahraga tersebut saling berkaitan. Setelah berolahraga, tubuh akan meningkatkan hormon endorphin yang diketahui dapat meringankan rasa sakit dan stres serta memproduksi perasaan euforia. Sebagai tambahan, dalam kaitannya dengan kondisi psikologis, olahraga dapat mengurangi kecemasan dan depresi serta meningkatkan perasaan positif (Mikkelsen, Stojanovska, Polenakovic, Bosevski, & Apostolopoul, 2017). Maka dari itu, olahraga dapat menjadi alternatif refreshing yang dapat dilakukan ketika teman-teman merasakan tekanan atau kepenatan.

Ketika akan memulai berolahraga, kita tidak perlu langsung memulainya dengan hal yang berat. Berjalan kaki berkeliling kompleks, bersepeda, atau melakukan gerakan ringan seperti naik turun tangga juga sudah termasuk olahraga ringan. Terlebih lagi, seiring berkembangnya teknologi, kini terdapat berbagai jenis video olahraga yang dapat diakses melalui berbagai channel yang ada di YouTube. Video-video tersebut begitu beragam dan terdapat berbagai tingkatan dari yang ringan untuk pemula hingga berat serta dapat diterapkan di rumah. Selain itu, teman-teman juga dapat mengikuti video olahraga tersebut sesuai dengan kebutuhan teman-teman, misalnya untuk menurunkan berat badan atau sekedar untuk melemaskan otot-otot tubuh. Setelah kita mencoba untuk memulai berolahraga, hal yang menjadi tugas berikutnya adalah mencoba untuk melakukannya secara rutin. Kita dapat mencoba membuat goals yang ingin dicapai, misal dimulai dari olahraga satu kali selama satu minggu atau berselang-seling setiap harinya. Dengan begitu, kita dapat memulai olahraga sendiri di rumah dan mencoba untuk merutinkannya dengan membuat target atau jadwal dalam berolahraga. Selamat mencoba teman-teman!

 

Referensi:

Berchtold, N. C., Castello, N., & Cotman, C. W. (2010). Exercise and time-dependent benefits to learning and memory. Neuroscience167(3), 588-597.

Khan, K. M., Thompson, A. M., Blair, S. N., Sallis, J. F., Powell, K. E., Bull, F. C., & Bauman, A. E. (2012). Sport and exercise as contributors to the health of nations. The Lancet380(9836), 59-64.

Mikkelsen, K., Stojanovska, L., Polenakovic, M., Bosevski, M., & Apostolopoulos, V. (2017). Exercise and mental health. Maturitas106, 48-56.

*penulis adalah mahasiswa magang batch 4

 

 


0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: