Pernah merasa sakit perut sebelum ujian? Atau merasa sakit kepala setiap kali mau berangkat kerja? Atau mengalami gangguan pencernaan padahal pola makan teratur? Atau kulit gatal-gatal dan jerawatan? Mungkin teman wiloka sedang mengalami psikosomatis.
Apa sih psikosomatis itu?
Nah, asal katanya adalah psyche yang berarti pikiran dan soma yang berarti tubuh. Jadi psikosomatis adalah sebuah penyakit yang melibatkan baik tubuh maupun pikiran. Bahkan beberapa penyakit dapat dikatakan akan terasa semakin parah apabila kondisi mental kita tidak baik atau sedang mengalami kecemasan dan kondisi stres berat.
Kok bisa pikiran mempengaruhi penyakit fisik?
Seperti yang kita ketahui, pikiran dapat memunculkan gejala-gejala fisik. Contohnya saat kita cemas maka kita akan merasakan jantung berdegup dengan lebih kencang, nafas menjadi cepat, pendek-pendek, dan memburu, muncul keringat dingin, atau bahkan tubuh menjadi gemetar. Gejala-gejala fisik ini timbul karena meningkatnya aktivitas dibagian syaraf otak dan pelepasan hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ke darah yang mengalir keseluruh bagian tubuh kita. Hormon-hormon ini berfungsi untuk membantu tubuh menyiapkan diri untuk menghadapi ancaman atau stresor yang dihadapi. Ketika ancaman sudah terlewati, maka tubuh akan kembali ke kondisi normal. Dapat dibayangkan apabila berbagai sumber penyebab tekanan pikiran tersebut (stresor) masih berlanjut, maka hormon-hormon itu terus menerus diproduksi dan dipompa ke seluruh tubuh. Salah satu akibatnya adalah sistem kekebalan tubuh kita dapat berkurang, dan tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Bagaiamana cara menghindari atau mengatasi psikosomatis?
Mengelola emosi dengan cara yang tepat Mengelola emosi dapat dilakukan dengan mengenali emosi yang sedang dirasakan (marah, kecewa, cemburu, sedih) dan bagaimana reaksi tubuh yang mengikutinya. Setelah itu lanjutkan dengan mengenali situasi yang memunculkan emosi tersebut, serta terima setiap emosi yang dirasakan.
Berpikir positif, optimis, dan percaya diri.
Beristirahat yang cukup, apalagi saat banyak aktivitas dan beban pekerjaan yang menggunung.
Oleh: Faustina Edith Aluwi Peningkatan pernikahan anak di bawah umur menjadi permasalahan khususnya di Indonesia. Ratusan anak di Blitar mengajukan dispensasi nikah alasan paling banyak muncul adalah terjadinya kehamilan di luar pernikahan (Fibrianto, 2023). Atas Read more…
Oleh: Charlene Isaura Sosial media, pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut bukan? Aplikasi sosial media seperti Instagram, Twitter, TikTok saat ini menjadi alat komunikasi yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi satu dengan yang Read more…
Oleh: Caroline Felicia Dumasari Belakangan ini revenge porn terhadap perempuan telah marak terjadi di Indonesia, sudah banyak kasus yang menimpa perempuan-perempuan di Indonesia seperti kasus Rebecca Klopper di mana ia diduga menjadi korban revenge porn. Read more…
0 Comments