Oleh : Shafana Giffari Arisna
Produktivitas kerap kali menjadi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali, kita mengalami hari yang tidak produktif dikarenakan perencanaan yang kurang atau rencana yang tidak berjalan dengan semestinya. Terlebih lagi, sejak terjadinya pandemi ini banyak yang mengeluhkan mengenai berkurangnya produktivitas atau sulitnya menyesuaikan diri untuk menjadi produktif dengan situasi yang baru. Tak jarang, ketika seseorang mengalami permasalahan dengan produktivitas juga akan berdampak pada suasana hatinya. Bagi sebagian orang, mengalami hari yang tidak produktif cenderung membuat mereka merasakan suasana hati yang buruk dan berdampak pada aktivitas lain yang ingin dikerjakan.
Menjalani hari yang produktif tentu akan memberikan banyak manfaat yang dapat kita rasakan. Biasanya, kita akan merasa stay on track dan dapat mengerjakan berbagai tugas yang dimiliki. Hal tersebut dikarenakan kita dapat membagi waktu untuk mengerjakan berbagai tugas namun tetap memiliki waktu luang untuk melakukan hal yang kita senangi. Perlu diingat, menjadi produktif bukan berarti terus menerus berkutat dengan rentetat tugas dan hal berbagai hal yang perlu kita kerjakan. Akan tetapi, menjadi produktif juga berarti kita dapat menjalani hari dengan optimal dengan cara yang kita senangi dan mengerjakan berbagai aktivitas yang dapat mengisi waktu kita dengan positif, seperti mengembangkan diri, mengasah keterampilan, mengerjakan berbagai tugas, atau mengerjakan berbagai pekerjaan rumah. Menjaga produktivitas erat kaitannya dengan manajemen waktu, sehingga kita dapat membagi dan memprioritaskan berbagai kegiatan yang ingin dilakukan agar tetap produktif.
Menjalani hari yang produktif juga akan membuat kita cenderung merasa senang dan puas karena dapat melakukan berbagai hal yang positif bagi diri. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Coviello, Deserranno, Persico, & Sapienza (2017) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara kebahagiaan dengan produktivitas. Dengan kata lain, seseorang yang merasa bahagia akan menjadi produktif dan seseorang yang produktif akan cenderung merasa lebih bahagia. Maka dari itu, saat kita ingin menjalani hari yang produktif, menciptakan suasana hati yang positif juga menjadi hal yang penting karena akan berpengaruh terhadap aktivitas yang kita jalani.
Terdapat beberapa hal yang dapat diterapkan teman-teman untuk menjaga atau meningkatkan produktivitas. Pertama, pastikan kita telah membangun suasana hati yang positif dan bersiap untuk menjalani hari. Lalu, buatlah to-do list kegiatan yang akan dilakukan atau tujuan yang ingin dicapai pada hari tersebut. Membuat list menjadi hal yang penting agar kita tidak lupa kegiatan apa saja yang ingin dilakuan dan dapat mengontrol atau meninjau kembali kegiatan yang telah dilakukan. Saat menentukan tujuan yang akan dilaksanakan, lebih baik menetapkannya secara spesifik dan mudah dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan teori goal setting, yang menyebutkan bahwa tujuan yang spesifik dan mudah untuk diraih akan lebih memotivasi dan mengarahkan kita dalam melakukan kegiatan (Hearn, 2015). Tak lupa, kita juga perlu menentukan prioritas agar dapat lebih terkontrol dan dapat mempertimbangkan waktu yang dimiliki. Selanjutnya, jauhkan diri dari distraksi yang dapat menghilangkan fokus, seperti handphone. Perlu diingat untuk jangan terlalu memberi tekanan pada diri agar suasana hati tetap terjaga dan dapat melakukan aktivitas tanpa hambatan. Terakhir, jangan lupa lakukan hal-hal yang dapat membuat senang atau memberi reward pada diri sendiri setelah berhasil melakukan berbagai aktivitas pada hari tersebut.
Referensi:
Coviello, D., Desserranno, E., Persico, N., & Sapienza, P. (2017). Effect of Mood on Workplace Productivity. Workforce Science Project of the Searle Center for Law.
Hearn, E. M. (2015). Daring to dream the impossible dream: An Identity-Based Motivation and Goal Setting Intervention for Aspiring First Generation College Student. Scholarly Commons.
*penulis adalah mahasiswa magang batch 4
0 Comments