Oleh : Nico Wilson
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, pasti akan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya sebaik mungkin. Salah satu aset terpenting perusahaan adalah karyawannya. Bila kamu merupakan seorang manajer atau bos sebuah perusahaan, maka tentunya kamu ingin agar karyawanmu produktif. Semakin produktif seorang karyawan, semakin besar juga kesempatan perusahaan untuk berkembang dan sukses. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan salah satunya keterlibatan karyawan atau bahasa kerennya employee engagement.
Apa itu employee engagement?
Employee engagement secara harfiah dapat diartikan sebagai tingkat komitmen dan keterlibatan karyawan terhadap organisasi dan nilai-nilainya. Ketika karyawan engage maka dia akan lebih peka terhadap tanggung jawab pekerjaan dan targetnya, dan juga memotivasi karyawan lain untuk kesuksesan perusahaan. Sikap positif dari karyawan yang engage dalam tempat kerja ini disebut koneksi emosional positif (positive emotional connection) terhadap pekerjaannya. Karyawan yang engagecenderung akan bekerja bukan sekadar untuk memenuhi tuntutan tugas, namun memberikan kinerja yang luar biasa. Employee enagegement merupakan faktor paling kuat dalam menilai semangat perusahaan.
Menurut Gallup (2002) ada 3 tipe karyawan yaitu: engaged employees, not engage employees, dan actively disengaged employees. Karyawan yang terlibat (engaged employees) merupakan builder yang konsisten memberikan kontribusi terbaik menyesuaikan peran. Karyawan yang tidak terlibat (not engaged employees) berfokus hanya menyelesaikan tugas dan tuntutan yang diberikan kepada mereka dibanding mengusahakan tujuan perusahaan. Karyawan yang disengaged secara aktif adalah yang paling berbahaya, karena tidak hanya kinerjanya yang buruk, mereka juga menurunkan motivasi kerja organisasi.
Apa yang mempengaruhi engagement?
Banyak faktor yang mempengaruhi engagement karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain: Lingkungan kerja, kepemimpinan, tim atau rekan kerja, training dan pengembangan karir, gaji. Untuk mengembangkan engagement pada karyawanmaka para pemimpin atau manajer perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor ini :
Lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat engagement karyawan. Lingkungan kerja yang mendorong pengembangan dan dukungan dengan memperhatian kebutuhan, perasaan, memberikan feedback positif, mendorong pendapat karyawan, mengembangkan kemampuan dan membantu karyawan untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait pekerjaan.
Pemimpin. Penelitian menunjukkan bahwa engagement akan meningkat secara alami saat pemimpin menginspirasi karyawan. Pemimpin memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada karyawan bagaimana usaha-usaha karyawan akan berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi. Ketika usaha karyawan dihargai, maka meningkatkan ketertarikan dan keterlibatan mereka.
Hubungan dengan rekan kerja. Rekan kerja yang supportif dan saling percaya dapat meningkatkan engagementkaryawan. Lingkungan yang terbuka dan supportive sangat penting bagi karyawan untuk merasa aman dan nyaman dalam bekerja dan bertanggung jawab secara penuh terhadap pekerjaannya. Lingkungan yang supportive akan membantu karyawan untuk mencoba hal dan gagal tanpa merasa takut terhadap konsekuensinya.
Pelatihan Jenjang karir yang pasti. Pelatihan dan jenjang karir merupakan hal lain yang penting dan dijadikan pertimbangan sebagai proses mengembangkan engagement karyawan. Pelatihan dapat membantu peningkatan kualitas layanan yang selanjutnya akan mempengaruhi peningkatan kinerja dan engagement karyawan. Ketika karyawan mengikuti program pelatihan, mereka akan menjadi lebih percaya diri dalam bekerja sesaui dengan aspek yang di training dan hal ini akan mendorong mereka untuk lebih engaged. Dengan pelatihan, karyawan juga dipersiapan untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka yang selanjutnya dapat digunakan untuk naik jabatan.
Gaji atau kompensasi. Kompensasi atau remunerasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam memotivasi karyawan agar lebih engage, berprestasi, dan mengembangkan kinerjanya. Kompensasi atau penghargaan melibatkan 2 hal yaitu secara financial dan non-financial. Kompensasi tersebut yang meliputi gaji, bonus, dan hadiah finansial lainnya. Sedangkan aspek non finansial meliputi libur tambahan, kupon, atau fasilitas-fasilitas kantor. Menurut penelitian Saks dan Rotman (2006) bahwa pengakuan dan penghargaan dapat meningkatkan engagement karyawan. Karyawan yang menerima pengkauan dan penghargaan dari perusahaan akan merasa lebih bertanggung jawab untuk merespon dengan prestasi atau kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu sangat penitng bagi manajemen untuk menetapkan standar gaji dan penghargaan yang diterima karyawan bila ingin meningkatkan engagement karyawannya.
*Penulis merupakan mahasiswa magang batch 2 Wiloka Workshop Yogyakarta
Sumber bacaan :
Anitha J. (2014). Determinants of employee engagement and their impact on employee performance. International Journal of Productivity and Performance Management, 63(3), 308-323

Categories: Dunia Kerja

0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: