Oleh: Sinta Damayanti

Membahas manfaat dari membaca buku memang tidak ada ujungnya. Seperti yang kita ketahui, membaca buku dapat menambah wawasan secara luas, mempelajari topik baru, mengisi waktu dengan kegiatan produktif, hingga mengasah daya imajinasi seseorang. Namun, selain menyandang gelar sebagai jendela dunia, buku juga dapat menjadi alat untuk melakukan terapi atau kegiatan self-help. Masalah yang tak kunjung surut, pikiran yang acak-kabut, hingga perasaan yang mawut perlu diatasi dengan cara yang sehat dan tepat. Satu diantara cara tersebut adalah dengan menggunakan terapi psikologis berupa biblioterapi.

Biblioterapi itu Apa sih?

Biblioterapi disebut juga terapi membaca yang mana individu diminta untuk membaca bacaan agar membantu dan memotivasi dirinya dalam proses penyembuhan (Rahmat & Budiarto, 2021). Sumber yang sama juga menyatakan bahwa biblioterapi adalah teknik penyembuhan melalui kegiatan pemberian buku bacaan mengenai kisah orang lain yang mengalami permasalahan yang mirip atau sama. Tujuan dari biblioterapi sendiri adalah memberikan informasi baru dan insight tentang permasalahan yang sedang dihadapi seseorang (Griffin dan Herlina dalam Rahmat dan Budiarto, 2021).

Lebih lanjut, biblioterapi dapat menstimulasi adanya diskusi mengenai permasalahan, mengomunikasikan nilai dan sikap baru dalam menghadapi masalah, menciptakan kesadaran bahwa orang lain berhasil mengatasi masalah yang mirip, dan bahkan dapat memberikan solusi atas permasalahan kepada pembacanya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa teknik biblioterapi dapat menjadi strategi positif untuk mengatasi tekanan psikologis. Bukan hanya itu, biblioterapi juga dapat menjadi teknik self-healing atau upaya penyembuhan melibatkan diri sendiri dan metode katarsis atau cara pelepasan emosi yang positif bagi seseorang.

Jenis Biblioterapi Ada Banyak lho!

Mau Tahu? Yuk Baca Sampai Habis!

Dilansir dari situs GoodTherapy (2016), terdapat bermacam-macam jenis biblioterapi. Berikut penjelasannya:

  1. Biblioterapi Preskriptif: Jenis biblioterapi ini disebut juga swa-bantu. Jenis ini menggunakan bahan bacaan khusus seperti buku-buku bertema self-help atau motivasi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan mental. Self-help ini dapat dilakukan secara mandiri ataupun dengan bimbingan terapis. Selain itu, jenis ini juga dapat menggunakan buku kerja khusus yang diberikan oleh terapis beserta dengan latihannya. Nantinya, seseorang dapat menggunakan buku tersebut untuk diterapkan secara mandiri.
  2. Buku tentang Resep: Jenis biblioterapi ini menggunakan bahan bacaan spesifik sesuai dengan kebutuhan seseorang terkait permasalah kesehatan mental yang sedang ia hadapi. Namun, bahan bacaan tersebut diresepkan atau ditentukan oleh ahli kesehatan mental untuk menemukan buku yang sesuai bagi kliennya.
  3. Biblioterapi Kreatif: Jenis biblioterapi ini menggunakan bahan bacaan yang mengandung unsur imajinatif. Diantaranya seperti novel, puisi, drama, cerita pendek, dan sejenisnya. Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang. Dalam penerapannya, terapis mencoba untuk memilih karya sastra atau literatur yang sesuai dengan kliennya sehingga dapat membimbing kliennya dalam perjalanan untuk menemukan jati diri. Membaca buku dapat menjadi cara menemukan jati diri, kok bisa? Bisa banget! Melalui karakter tokoh, alur, atau isi dari karya sastra tersebut, seseorang dapat mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dengan pengalaman hidupnya. Seseorang tersebut mendapatkan stimulasi untuk mengalami perasaan emosional yang mirip hingga membuatnya berefleksi terhadap diri dan hidupnya sendiri.

Itulah penjelasan mengenai biblioterapi, menarik bukan?

Namun, ada satu hal yang perlu Teman Wiloka tahu, yaitu Teman Wiloka tetap perlu pergi ke tenaga ahli kesehatan jiwa jika mengalami gangguan kesehatan mental yang serius. Bukan hanya itu, untuk menerapkan teknik biblioterapi tertentu, seseorang memerlukan sertifikasi terapis yang diakui. Terdapat standar resmi yang diatur oleh Federasi Internasional mengenai aturan praktik terapi biblio. Sertifikasi tersebut antara lain certified applied poetry facilitator, terapis puisi bersertifikat, dan terapis puisi terdaftar. Syarat dan cakupan praktik dari masing-masing sertifikasi tersebut tentu juga berbeda.

 

Daftar Pustaka

GoodTherapy. (2016, May 9). Bibliotherapy. https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/types/bibliotherapy

Rahmat, H. K., & Budiarto, A. (2021). Mereduksi dampak psikologis korban bencana alam menggunakan metode biblioterapi sebagai sebuah penanganan trauma healing. Journal of Contemporary Islamic Counseling, 1(1), 25-38. https://alisyraq.pabki.org/index.php/jcic/

*penulis merupakan mahasiswa magang Wiloka Workshop


0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: