Oleh: Shafana Giffari Arisna
Pernahkah teman-teman mendengar istilah binge-watching? Mungkin beberapa dari teman-teman yang kerap menghabiskan waktu dengan menonton serial televisi sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Binge-watching dikenal juga dengan istilah menonton secara maraton yang merupakan perilaku menonton film ataupun serial televisi dalam jangka waktu yang cukup lama. Biasanya, perilaku tersebut melibatkan menonton beberapa film dalam sekali waktu atau menghabiskan satu serial televisi sekaligus. Hal ini tentu sangat mungkin terjadi, mengingat bahwa menonton film merupakan kegiatan yang menyenangkan dan kerap menjadi alternatif pilihan untuk menghibur diri dikala penat.
Kini, film ataupun serial televisi pun mulai bermacam-macam jenisnya dan memiliki kualitas yang semakin baik. Ditambah lagi, sekarang banyak bermunculan serial televisi populer yang berasal dari Amerika, Eropa, serta Korea Selatan. Bahkan, serial televisi Netflix dari Amerika juga memiliki tren baru dengan merilis keseluruhan episode serial pada satu waktu yang dapat menyebabkan orang menonton satu episode ke episode lain dalam waktu yang singkat. Tak berbeda dengan itu, masyarakat dari berbagai usia, mulai dari remaja hingga dewasa pun banyak yang menggandrungi drama korea dan membuat serial televisi tersebut semakin naik daun. Disamping para pemainnya yang menarik hati para penonton, drama korea pun memiliki visual yang bagus dan jalan cerita yang menarik. Tak jarang, orang menjadi tidak sabar untuk menantikan kelanjutan ceritanya dan mengakibatkan adanya maraton pada serial tersebut.
Saat menonton serial televisi, kebanyakan orang terlalu larut dalam alur dan terbawa emosi di dalam ceritanya. Hal tersebut menyebabkan seseorang yang menonton secara maraton menjadi lupa waktu hingga jam istirahat yang dimiliki berkurang karena tidak tidur. Kebanyakan orang yang menonton serial secara maraton akan menghabiskan waktu sepanjang hari ataupun menonton secara terus-menerus dari malam hingga pagi. Tak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut akan memberikan dampak yang cukup buruk bagi tubuh, karena tidur merupakan sesuatu yang penting dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. selain itu, berkurangnya jam tidur akan menimbulkan masalah kesehatan yang cukup kompleks dan serius. Secara lebih spesifik, menonton secara maraton juga dapat membahayakan kesehatan mata, karena perilaku tersebut membuat orang menghabiskan waktunya dengan durasi yang cukup lama di depan layar televisi atau pun laptop.
Setelah mengetahui dampak buruk yang dapat terjadi dari menonton secara maraton, saatnya kita memberikan kontrol atas diri sendiri. Sesuatu hal yang dilakukan secara berlebihan memang tidak baik. Oleh karena itu, perlu kita tanamkan untuk menonton secukupnya sehingga tidak mengurangi waktu istirahat yang dimiliki. Terlebih lagi, dengan kita mengontrol durasi waktu untuk menonton serial televisi dapat menjadi sarana untuk lebih menyanyangi diri sendiri, karena kita tetap mendapatkan hiburan tetapi juga tidak membahayakan kesehatan tubuh. Selain itu, kita perlu memberikan jeda atau waktu istirahat bagi tubuh dengan melakukan selingan kegiatan lain, sehingga perilaku menonton secara maraton dapat sedikit demi sedikit terkurangi.
Penilitian oleh Rubenking, Bracken, Sandoval, & Rister (2018) memaparkan beberapa temuan yang dapat membantu seseorang dalam mengelola perilaku binge-watching. Berdasarkan temuan tersebut, kita dapat melakukan tindakan preventif agar terhindar dari perilaku binge-watching. Pertama, seseorang cenderung melalukan binge-watching karena ada rasa penasaran dan keterikatan dengan cerita selanjutnya, maka kita dapat memilih untuk menonton serial yang masih on going atau menetapkan rencana untuk diri sendiri berapa episode maksimal dari serial yang akan ditonton pada hari tersebut. Kedua, beberapa orang akan cenderung merasa senang setelah menonton serial televisi, namun tak jarang jika menontonnya secara berlebihan justru akan menimbulkan perasaan malas dan bersalah atas waktu yang tersita.
Oleh karena itu, untuk membatasi perilaku binge-watching, kita perlu memahami hal positif dan negatif yang akan ditimbulkan dari perilaku tersebut dan mengingat kesibukan atau tugas yang kita miliki agar tidak terbengkalai. Ketiga, binge-watching merupakan salah satu cara yang dilakukan seseorang untuk mengapresiasi diri setelah melalui hari yang berat. Agar tidak selalu melakukan hal tersebut, kita perlu memahami diri sendiri mengenai hal yang disukai dan membuat variasi dalam mengapresiasi diri. Terakhir, binge-watching juga terkait dengan social goals, seperti adanya rasa tidak ingin ketinggalan dan kesenangan tersendiri ketika bisa membahas serial televisi bersama teman-teman. Guna mengurangi hal tersebut, dapat ditanamkan bahwa kita tidak harus selalu mengikuti hal-hal yang tengah menjadi trend saat ini dan setiap orang memiliki preferensinya masing-masing, sehingga kita tidak harus selalu mengikuti apa yang orang lain senangi.
Referensi:
Rubenking, B., Bracken, C. C., Sandoval, J., & Rister, A. (2018). Defining new viewing behaviours: What makes and motivates TV binge-watching? International Journal of Digital Television, 9(1), 69–85. doi:10.1386/jdtv.9.1.69_1
*penulis adalah mahasiswa magang Batch 4
0 Comments